- Hidup mirip dengan sekolah. Ketika badai datang, itu tandanya sedang ulangan umum, begitu selesai, kita naik kelas.
- Tatkala keseharian kita tenang dan biasa, semua hari adalah hari pencerahan.
- Kebahagian itu bisa dibeli, bukan dengan uang, melainkan dengan sikap rendah hati.
- Berbeda dengan kesombongan dan keberhasilan yang lapar dengan sebutan positif, keheningan tidak lagi terlalu hirau dengan sebutan. Hening bukan lawannya riuh. Hening bukan musuhnya ribt. Hening bukan juga atribut yang haus pujian. Hening adalah hening, ia tidak berlawankan apa-apa.
- Setiap kebahagiaan yang bergantung dari luar, ia berumur pendek. Hanya pohon kebahagiaan yang berakar ke dalam yang bisa abadi.
- Uang dapat membeli rumah, tapi hanya intta yang dapat membuatnya menjadi rumah kebahagiaan.
- Kesuksesan yang kadang datang, kadang pergi adalah tanda bahwa pikiran masih menjadi penguasa. Langkah evolusi terpenting adalah melampaui pikiran. Bukan berarti berhenti berpikir, hanya semata-mata berhenti dimiliki oleh pikiran.
- Kebijaksanaan tidak memilih positif atau negatif. Mirip listik, ketika kedua kutub positif dan negatif terkelola baik, ada cahaya yang menyala.
- Bila masih ada orang yang dapat membuat kita menderita atau bahagia, itu tandanya saklar kebahagian dipegang oleh orang lain. Seorang master memegang saklarnya sendiri.
- Kebahagiaan adalah apa yang terjadi di dalam diri ketika membuat orang lain bahagia.
- Penderitaan dan cacian orang ternyata sejenis vitamin jiwa yang membuatnya jadi menyala.
- Keterampilan memimpin orang lain adalah bagaimana memimpin orrang lain tetapi orang tersebut tidak merasa bahwa dirinya sedang dipimpin.
- Bagi orang kebanyakan luka itu mematikan, Hanya bagi orang mengagumkan luka itu mempersehat jiwa.
- Tidak ada kupu-kupu yang bisa terbang hanya bermodalkan sayap semata. Ia membuttuhkan persahabatan dengan alam dan kehidupan.
- Jangan merasa bahwa anda telah gagal. Yang anda perlukan sebernarnya hanyalah banyak latihan dan kegigihan.
- The real leader adalah ereka yang pegang the right question.
- Rumah bukan tempat. Ia adalah poses kettika manusia semakin dekat dengan hati dan jiwanya.
- Bertemu oang marrah adalah kesempatan untuk membuat yang besangkutan kagum akan diri kita.
- Penyakit tidak hanya dating dari makanan atau minuman. Fakta menyebutkan sebagian besar penyakit timbul akibat pikiran yang negative. Hanya engan berpikir positif, menyayangi sesame, alam, dan makhluk hidup lainnya, sesungguhnya membuat ita bahagia.
- Kita hidup penuh dengan perbedaan, baik agama, suku, dan sebagainya. Kita pun dapat berbeda di steia ruang dan waktu. Yang ssama biarrlah sama, Jaikan perbedaan itu sebagai lahan unuk melatih diri unuk saling menghagai.
- Sebuas, segagah-gagahnya harimau, tetapi ia tidak dapat hidup tanpa hutan. Hutan ameneduhi, memberikan kehdupan, memberikan semua yang hutan miliki untuk dia. Hutan bisa hidup tanpa harimau, tapi harimau tidak bisa hidup tanpa hutan. Seperti Presideng dengan rakyatnya. Preside tidak akan bisa hidup jika tidak ada rakyat. Namun rakyat bisa hidup tanpa presiden.
- Setiap orang yang kita temui adalah Tuhan. Jika kita melihat orang yang murah senyum dan dermawan, itu adalah sosok Tuhan yang Maha Pemurah. Jika kita melihat seorang ibu yang mamrahi anaknya karena mencuri, itu adalah sosok Tuhan yang marah akan kkeburukan umatNya. Tatkala kita bertemu dengan seorang pencuri atau orang yang menyakiti kita, ittu berarti Tuhan memperingatkan kita bahwa perbuatan tersebut tidak baik.
- Jika ada orang yang mencaci kita, menyakiti kita, itulah saatnya melunasi hutang kita. Seandainya kita melawan, maka kita hanya akan mnumpuk hutang kita. Hanya dengan kesabaran maka huttang kita lunas. Seandainya kita tidak dapat berbuat baik, setidaknya kita tidak menyakiti. Tatkala kita meninggal nanti, maka kita akan meninggal dengan damai dan tersenyum tanpa dihantui rasa takut karena hutang kita sudah lunas.
- Jika kita tidak bisa menjadi guru di lingkungan masing-masing, setidaknya menjadi guu di keluarga sendiri. Inilah cahaya kecil yang dapat kita wariskan saat kita meninggal. Kita memang tidak mungkin pada saat ini mendapatkan cahaya besar. Namun jika cahaya cahaya kecil itu banyak, akan terang juga. Lilin itu bercahaya keil. Tapi jika 2 milyarbatang lilin akan menerangi semesta.
- Kesedihan dan kebahagiaan adalah permainan bagi jiwa yang sedang bertumbuh menjadi dewasa. Bagi jiwa yang sudah dewasa tahu bahwa keduanya besifat sama, ttiddak pasti, datang dan pergi.
- Bagi setiap jiwa yang telah bertumbuh jauh, mulai sdar bahwa kebahagiaan maupun kesedihan memiliki akar yang sama, yaitu keinginan.
- Arjuna dapat melihat Tuhan 2 kali dalam hidupnya karena ia polos, memiliki hati, pikiran, dan perbuatan yang baik, tidak seperti saudaranaya yang pandai berrkelahi dan ada pula sudarranya yng pandai berjudi. Diantara mereka, hanya Arjuna yang dapat melhat Tuhan, bahkan sampai 2 kali.
- Sungai mengalir dengan lentur ke tujuan akhinya, yaitu laut. Kembali ke atas menjadi awan, menuju gunung, dan kembali lagi menjadi sungai, begitu seterusnya. Dengan kelentuan dan keikhlasan, sungai dapat melali halangan yang ada si setiap perjalanannya.
- Sudah menjadi catatan manusia bahwa laut lebih luas dari daraatan. Namun letaknya paling rendah. Menerima segala apa yang dating dari atas, sungai maupun daratan. Laut mengajakan ita untuk rendah hati, meskipun kita memiliki segalanya. Bukankah dengan rendah hati kitta kan menerima hidup apa adanya ?
- Ketika marah, benci, dan dendam berhasil diolah menjadi cahaya-cahaya yang menerangi, bukankah kita tidak lagi perlu mewariskan kebencian ada generasi-generasi berikutnya ?
- Bukankah dengan keikhlasan kita menerima tangan-tangan Tuhan Yang Maha Kuasa bekerja, tanpa dihantui rasa takut.
- Orang-orang yang sabar yaitu orang-orang yang telah menemukan obat yang telah lama hilang, yaitu dharma.
- Keagungan dan kesempurnaan juga dapat ditemukan di puncak gunung yang ada di dalam diri.
- Dalam kebahagian, batin sepenuhnya tidak tenang-seimbang. Ada kekhawatiraan kalau kebahagiaan mungkin bisa digantikan dengan kesedihan.
- Manusia yang multi paradigma lah yang akan mampu menjawab tantangan masa depan.
- Jangan hanya memandang/menilai/membenci kekurangan orng lain. Kita pasti punya kekuangan dalam diri kita. Tidak ada manusia yang sempurna. Belajar menerima kekurangan orang lain berarti sudah menumbuhkan benih-benih kedamaian.
- Rumputt tumbuh mearnai bmi ini. Hidupnya selalu diinjak-inja, dipottong, dicabut, namun ia tetap menerima hidup apa adanya. Hattinya selalu jernih, seperti air jernih yang menyehatkan jiwa dan raga. Bukankah dengan menerima hidup apa adanya, kita akan memasuki wilayah-wilayah kejernihan ?
- Suka-duka, tangisan-senyuman, sukses-gagal, hanyalah alirran kehidupan yang datang dengan pesannya masing-masing.
- Bagi pejalan kaki ke dalam dii, tidak saja cahaya terang yang akan membimbing, bahkan kegelapan pun hanya symbol kedalaman.
- Dalam kebebasan dari dualitas, cinta tidak punya hanttu masa lalu dan setan masa depan. Yang ada hanya masa kini yang abadi.
- Ketikaa kita belajar bersabar dan mendenga, kita tidak saja membuat orang lain menjad bahagia, kita juga sedang membuka lapisan-lapisan dii ini yang lebih mulia.
- Begitu hidup ini berputar bagaikan roda, dan kita bepengaruh oleh putaran tersebutt (susah-senang, bahagia, sedih, kesengsaraan dan lain-lain). Tatkala kita berada pad sisi roda seakan-akan kitamenjauh dari titik pusat. Barangsiapa yang bisa mencapai titik pusat, maka oang tersebut tidak terpengaruh oleh putaran tersebutt, akan selalu menerima hidup apa adanya.
- In every man suces, there is a woman behind him.
- Ikhlas bisa berarti berhenti berusaha mengeti. Dan akan tetap aman, nyaman, bahkan ketika tidak tahu.
- Banyak saudara-saudara kita beribadah ke temat-tempat suci yang jaraknya begitu jauh. Tidak ada yang melarang. Tapi apakah saudara sudah nenbangun ibadah di dalam diri ?
- Lentu mengikuti aliran air. Ke laut bukanlah menjadi tujuan. Justru perjalanan ittu sendiilah tjuannya.
- Tidak ada yang namanya kebetulan. Semua telah, sedang, dan akan berjalan dengan sempurna.
- Menyangkut alam yang sejuk kita menyukai kealamian. Namun menyangkit diri, banyak yang membenci kealamian.
- Surga bukanlah tempat. Ia hasil dari serangkaian sikap.
- Derita bukan kutukan. Ia cara sang jiwa mengetuk hati manusia.
- Seperi petapa yang bisa membuat besi menjadi emas, kasih sayang bisa membuat penderitaan menjadi keagungan. Memancarkan kasih sayang ketika bahagia, semua orang bisa. Namun bebagi kebahagiaan ketika dicaci, hanya manusia mengagumkan yang bisa melaksanakannya.
Selasa, 23 April 2013
Mutiara Pemikiran Gede Prama
Suka dengan kalimat-kalimat dari Pak Gede Prama ? Aku suka, dan aku mengaguminya... Berikut ini adalah hasil salin ulang kalimat-kalimat hikmah dari pak Gede Prama yang aku baca dan dapat dilihat langsung di sini...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Terimakasih Windarto Suwedi
anda juga bisa membaca banyak tulisan Gudu Gede Prama di Tulisan Gede Prama
Posting Komentar