Akhir pekan
kemarin, Sabtu, 21 September 2013, seusai jam pelajaran sekolah, aku mengajak
anak-anak untuk membantu memanen padi di sawah... Tentu saja mereka sangat
gembira dan bersemangat, karena memang kegiatan luar sekolah seperti inilah yang
mereka sukai. Bermain, belajar, bersama-sama dengan teman-temannya di alam
terbuka, diselingi canda tawa...
Tempat yang kami
tuju tidaklah terlalu jauh untuk ukuran kami, karena kami sudah terbiasa, yaitu
di Blok persawahan Dangdeur Desa Raharja Kecamatan Wanayasa, tidak jauh dari
perkampungan kami...
Perjalanan
menanjak dan menurun seolah tidak terasa, lelah di kaki seakan hilang, tertelan
oleh keceriaan kami...
Sesampai di lokasi kami langsung terjun ke sawah, membantu mengangkut pohon-pohon padi yang telah dipotong dari tangkainya, satu persatu onggokkan, menuju tempat penyimpanan sementara di keteduhan...
Setelah semua
padi terangkangkat dan terkumpul, lalu bulir-bulir padi dipisahkan dari
tangkainya dengan menggunakan alat penghempas, sehingga semua bulir padi
terlepas dari tangkainya dan terkumpul di tempat penampungannya...
Satu persatu anak
antre, bergiliran melakukan aktifitas itu, dan mereka tampak senang
melakukannya...
Setelah aku rasa
cukup bagi mereka untuk mempraktekkannya, aku pun mengajak mereka makan
bersama... Kami makan siang di bawah rimbunnya pohon di tengah persawahan,
ditemani ribuan capung kuning yang berseliweran di angkasa, dan semilir
angin...
Beberapa anak memohon
kepada aku agar mengijinkan mereka untuk berenang, mandi di sungai... Dan aku
pun mengijinkannya, karena tidak mau merusak suasana hati mereka...
Setelah mandi,
mereka berkumpul kembali dan memutuskan untuk bermain petak umpet di
persawahan... Tim terbagi menjadi tim anak laki-laki dan anak perempuan... Kesenangan berlanjut...
Hingga akhirnya
seorang anak lelaki mengajak untuk membuka kelapa muda yang ada di dekat saung kami
untuk dimakan bersama... Setelah kelapa muda itu terbelah, mereka pun berebut
untuk memakannya, dengan menggunakan sendok untuk mengerok buah kelapa muda
itu...
Tak terasa hari
sudah semakin siang, dan kami harus segera kembali ke perkampungan.
Sepanjang
perjalanan pulang, canda dan tawa masih berlanjut, hingga mereka pulang ke
rumah masing-masing...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar