Selasa, 24 September 2013

Membantu Memanen Padi



Akhir pekan kemarin, Sabtu, 21 September 2013, seusai jam pelajaran sekolah, aku mengajak anak-anak untuk membantu memanen padi di sawah... Tentu saja mereka sangat gembira dan bersemangat, karena memang kegiatan luar sekolah seperti inilah yang mereka sukai. Bermain, belajar, bersama-sama dengan teman-temannya di alam terbuka, diselingi canda tawa...

Tempat yang kami tuju tidaklah terlalu jauh untuk ukuran kami, karena kami sudah terbiasa, yaitu di Blok persawahan Dangdeur Desa Raharja Kecamatan Wanayasa, tidak jauh dari perkampungan kami...





Perjalanan menanjak dan menurun seolah tidak terasa, lelah di kaki seakan hilang, tertelan oleh keceriaan kami...






 Sesampai di lokasi kami langsung terjun ke sawah, membantu mengangkut pohon-pohon padi yang telah dipotong dari tangkainya, satu persatu onggokkan, menuju tempat penyimpanan sementara di keteduhan...







Setelah semua padi terangkangkat dan terkumpul, lalu bulir-bulir padi dipisahkan dari tangkainya dengan menggunakan alat penghempas, sehingga semua bulir padi terlepas dari tangkainya dan terkumpul di tempat penampungannya...

Satu persatu anak antre, bergiliran melakukan aktifitas itu, dan mereka tampak senang melakukannya...


 Setelah aku rasa cukup bagi mereka untuk mempraktekkannya, aku pun mengajak mereka makan bersama... Kami makan siang di bawah rimbunnya pohon di tengah persawahan, ditemani ribuan capung kuning yang berseliweran di angkasa, dan semilir angin...




 Beberapa anak memohon kepada aku agar mengijinkan mereka untuk berenang, mandi di sungai... Dan aku pun mengijinkannya, karena tidak mau merusak suasana hati mereka...





Setelah mandi, mereka berkumpul kembali dan memutuskan untuk bermain petak umpet di persawahan... Tim terbagi menjadi tim anak laki-laki dan anak perempuan...  Kesenangan berlanjut...
 


Hingga akhirnya seorang anak lelaki mengajak untuk membuka kelapa muda yang ada di dekat saung kami untuk dimakan bersama... Setelah kelapa muda itu terbelah, mereka pun berebut untuk memakannya, dengan menggunakan sendok untuk mengerok buah kelapa muda itu...



 Tak terasa hari sudah semakin siang, dan kami harus segera kembali ke perkampungan.
Sepanjang perjalanan pulang, canda dan tawa masih berlanjut, hingga mereka pulang ke rumah masing-masing...






Tidak ada komentar: