Selasa, 10 September 2013

Buah Konyal (Passifloraligularis)










Buah konyal dikabarkan berasal dari pegunungan Andes antara Bolivia dan Venezuela, menyebar hingga Argentina sebelah utara dan Meksiko. 

Di luar tempat asalnya, tumbuhan ini ada di pulau Jawa, pegunungan tropis Afrika, dan Australia yang bersuhu udara 15 hingga 18 derajat Celcius, kadar hujan 600-1000 mm per tahun, di tempat berketinggian 1700-2600 di atas permukaan air laut.

Buah konyal berwarna jingga hingga kuning, dengan pola bintik yang tidak polos. Bentuknya bulat rada lonjong dengan panjang antara 6,5 hingga 8 cm dengan diameter 5,1 – 7 cm. Kulit luarnya mulus dan keras, dan rapuh jika di pencet dengan keras. Bagian dalamnya terdapat ruang kosong diselimuti lapisan kulit tipis membungkus biji-bijinya. Bijinya berwarna hitam dan keras dibungkus dengan lapisan transparan agak keruh mengandung gelatin yang manis rasanya. Biji dan lapisan manis itu dapat dimakan, mengandung banyak zat gizi diantaranya Vitamin A, C, Fosfor, Zat besi, dan kalsium.

Produsen buah konyal diantaranya adalah Peru, Venezuela, Kolombia, Ekuador, Brazil, Afrika Selatan, dan Kenya.

Buah konyal umumnya dijual ke Amerika Serikat, anada, Belgia, Belanda, Swiss, dan Spanyol.
( Sumber : http://su.wikipedia.org/wiki/Konyal  )

Pohon buah konyal berbentuk tanaman merambat dengan batang keras dan sulur-sulur rambat. Daunnya berwarna hijau tua berbentuk jari dengan ujung daun bulat, bunganya indah berwarna putih dengan bagian tengah berwarna ungu, dengan mahkota berbentuk seperti rambut.
Di kampung Tanjaknangsi pohon Konyal biasanya terdapat di kebun, dibiarkan merambat pada pagar halaman. 

Dipercaya dapat mengobati hipertensi dengan cara dikonsumsi langsung dicampur dengan gula pasir untuk mengurangi rasa asam buah tersebut...

Tidak ada komentar: