Senin, 13 Januari 2014

Dandelion Warna Warni Dari Tali Rafia Bekas



Dandelion Warna-Warni dari Tali Rafia Bekas



Sahabat punya banyak potongan tali rafia bekas ?
Mungkin karena ukurannya yang tanggung, terlalu pendek, atau sudah jelek, maka sahabat mengabaikan tali rafia tersebut, dan membuangnya ke tempat sampah...

Eit, nanti dulu...
Rafia bekas ini dapat kita sulap menjadi hiasan meja yang cukup indah...
Dengan sedikit waktu luang, sedikit alat, dan sedikit bahan tambahan, maka kita dapat menghasilkan sebuah karangan bunga dandelion warna-warni yang lumayan indah untuk menghiasi meja...

Caranya ?

Gampang banget... Sumpah, hehe...
Siapkan bahannya yaitu potongan tali rafia bekas, kawat bendraat, kertas krep, lem kertas, foam bunga, dan tentu saja kita harus menyiapkan vas.
Sedangkan alat yang kita gunakan juga sangat sederhana. Kita membutuhkan tang, gunting, dan jarum pentul...


Cara membuatnya pun mudah...
1.       Kita lipat tali rafia sekitar 3 cm dari pangkal hingga ujungnya. Tambahkan lagi tali rafia sewarna atau tidak sewarna (terserah), jika dianggap kurang banyak. Untuk ketebalannya dikira-kira saja, jangan terlalu kecil dan jangan terlalu tebal juga...



 2.       Siapkan kawat sekitar 10-15 cm untuk mengikatnya.


3.       Ikat bagian tengah rafia yang sudah kita lipat tadi dengan menggunakan kawat bendraat, ikat yang kuat. Untuk mendapatkan ikatan yang kuat dan rapi, kita menggunakan tang.




4.       Gunting , rapikan bagian lipatan rafia, dan samakan panjang kedua sisinya.


5.       Mekarkan rafia tersebut dan kemudian gunakan jarum pentul untuk menyobek-nyobek tiap lembaran rafia hingga terpecah halus.

 

6.       Sebagai langkah akhir, rapikan setiap sisi bunga dandelion itu hingga berbentuk bulat,lapisi bagian batang dengan menggunakan kertas krep, agar terlihat lebih indah...

Nah...
Mudah bukan ? Dari bahan bekas yang ada di sekitar kita,
dapat kita peroleh sebuah hiasan meja yang lumayan cantik.

 

Senin, 30 Desember 2013

Jumat, 11 Oktober 2013

Labu Yang Mengagumkan



Cinderella tidak boleh pulang dari pesta setelah tengah malam jika tidak ingin kereta kencana yang menjadi kendaraannya ke pesta sang pangeran, berubah menjadi labu.




Entah sejak kapan awalnya, hingga aku sekarang sangat menyukai dan mengagumi buah labu. Bentuknya besar dan unik. Rasanya manis dengan aroma yang lembut dan khas. Hmm....

Seberapa seringkah sahabat mengkonsumsi buah labu ? Mulailah untuk menyukainya, karena buah labu kaya akan manfaat bagi kesehatan tubuh kita...

Buah labu (Curcubita) atau dalam bahasa Sunda disebut Waluh, adalah termasuk dalam suku labu labuan (Curcubitaceae). Tumbuhan ini berasal dari benua Amerika dan menyebar ke tempat-tempat lain yang beriklim hangat. Tumbuhan labu yang banyak terdapat di Indonesia adalah Curcubita Moschata dan Curcubita Pepo. Berdasarkan informasi yang aku baca dari bebrapa sumber, buah labu didatangkan ke Indonesia diperkirakan pada abad ke 19 oleh pemerintah kolonial.

Tumbuhan labu berbentuk tumbuhan menjalar dengan bentuk daun bersudut lima yang melebar berbulu (tidak berbulu pada jenis labu siam). Pada batang yang menjalar muncul sulur-sulur yang nantinya menjadi tangkai yang berfungsi pengikat/pemegang agar batang dapat terus tumbuh menjalar dengan kuat. 






Bunga labu berwarna kuning dengan mahkota agak besar dan lebar, dan terdapat dua jenis di dalam satu pohon labu. Salah satu jenis bunga memiliki tangkai yang panjang dan bunga yang lain memiliki bagian bawah bunga yang menggembung yang nantinya akan menjadi buah labu.

 

Dalam sejarah kenabian, buah labu dikatakan sebagai buah/sayur kegemaran nabi Muhammad, S.A.W. Anas Bin Malik Berkata : “Rasulullah menggemari buah labu. Apabila dibawakan makanan atau mendapatkan undangan, aku akan mengikuti beliau dan menghidangkan makanan itu (labu) dihadapan beliau sebab aku tau beliau menyukainya.” (Diriwayatkan oleh Tirmizi & Ahmad).

Buah labu bahkan disinggung di dalam Al Quran yang Mulia sebagai buah yang ditumbuhkan oleh Allah untuk nabi Yunus, A.S.
“Dan kami tumbuhkan untuk dia (Nabi Allah Yunus a.s) sebatang pohon dari jenis labu,” (Ash- Shaffat [37]: 146)

Menanam buah labu tidaklah terlalu sulit. Sejak biji buah labu kita tanam, kita hanya memerlukan 3 hingga 4 bulan kemudian untuk dapat menuai hasil panen labu. Untuk satu pohon buah labu dibutuhkan tempat untuknya merambat, oleh karena itu akan lebih baik jika kita menanamnya di kebun yang terbuka dan memberikannya sarana berupa tangkai tangkai kayu tempat batang nya merambat dan mengikatkan sulur.

Di kampung-kampung, sering kita temukan pohon labu ditanam di kebun, merambat pada ranting kayu yang sengaja diletakkan di dekat pohon labu tersebut atau sengaja dibuatkan panggung bambu (abrak) yang diperuntukkan bagi pohon labu itu untuk menjalar.  Pohon labu sering juga ditanam  di sekitar saung yang terdapat di persawahan, dibiarkan merambat bahkan hingga atap saung tersebut.




  

Daging buah labu berwarna kuning – jingga karena mengandung beta karoten (salah satu pro vitamin A dan juga sebagai anti oksidan). Daging buah inilah yang sering dikonsumsi sebagai sayur, dan bahan panganan lainnya seperti kolak, wajik, atau dodol.  Biji buah labu berjumlah banyak, berwarna putih – coklat, berada di rongga bagian tengah buah. Biji buah ini sering disangrai dan dikonsumsi sebagai kwaci. Daun buah labu yang masih muda (bagian pucuknya), dikonsumsi sebagai sayuran dengan terlebuh dulu membuang bagian kulit batang luar yang berbulu. Daun buah labu yang dikukus rasanya manis dan cocok dikonsumsi sebagai lalaban (Sunda).





Buah labu adalah buah yang kaya akan khasiat. Daging buahnya banyak mengandung serat yang baik bagi pencernaan dan usus. Beta karoten yang terdapat di dalam daging buahnya membantu memperbaiki kesehatan mata, meremajakan kulit, menghaluskan kulit, mencegah penuaan dini, mermajakan kulit yang kusam, serta memperbaiki sel tubuh yang rusak.


Buah labu juga mengandung vitamin C. Daging buahnya merupakan sumber kalori dengan kadar gula yang rendah, sehingga tidak menyebabkan obesitas, namun merupakan sumber energi. Di dalam daging buah labu juga terdapat magnesium, yang membuat saraf manusia lebih tenang. Mungkin inilah sebabnya maka di dalam sebuah riwayat (Dalam kitab Al-Ghailaaniyyat) diceritakan:
Aishah RA berkata: Rasulullah SAW bersabda "Hai Aishah apabila kau masak gulai, maka perbanyakkan dalamnya buah labu kerana labu itu menguatkan hati yang duka".

Dalam sumber tulisan yang lain dikatakan bahwa mengkonsumsi buah labu juga dapat menurunkan kadar gula dalam darah, sehingga dapat disimpukan bahwa mengkonsumsi sari buah labu dapat mengobati diabetes.

Khasiat buah labu tidak hanya terdapat pada buahnya saja, biji buah labu pun memiliki banyak khasiat diantaranya menurunkan kadar glukosa dalam darah, mengurangi  pembengkakan/pembesaran  prostat, mengatur kadar kolesterol bagi penderita hipertensi dan jantung (karena adanya zat yang bernama fitosterol), serta mengurangi resiko kebotakkan pada pria. Biji buah labu juga mengandung zat besi.
Biji buah labu dapat digunakan untuk pengobatan pembengkakan pada sendi dan gangguan pada paru-paru dengan cara mengkonsumsinya dalam bentuk jus.

Waw !

Sumber :
Al Quranul Karim

http://benwap.com/blog/ternyata-manfaat-dan-khasiat-buah-labu-banyak-juga-loh